Tips Menjaga Kesehatan Pendengaran Selama Pandemi

 Tips Menjaga Kesehatan Pendengaran Selama Pandemi

Pandemi Covid-19 menyebabkan penduduk mesti halangi diri di dalam beraktivitas layaknya bekerja dan belajar yang banyak dikerjakan dari tempat tinggal atau secara daring. Hal itu menjadikan penggunaan earphone atau headset lebih sering dari biasanya.


Penggunaan alat-alat itu di dalam jangka sementara lama umumnya akan berdampak kepada kesehatan telinga dan pendengaran. Spesialis THT dan Kepala Leher RSA UGM, dr Anton Sony Wibowo mengatakan, beberapa persoalan ditemukan gangguan pendengaran.


Terkait penggunaan perangkat audio untuk mendengarkan suara segera ke telinga. Paparan suara intensitas tinggi amat terkait bersama dengan gangguan pendengaran yang dikenal sensorineural hearing loss dan telinga berdenging atau tinnitus.


Ia menuturkan, terdapat panduan suara berlebihan atau noise supaya kesehatan pendengaran tetap terjaga. Menurut panduan National Institute plus Health, suara tidak boleh melebihi 85 desibel di telinga selama delapan jam https://drzuhdy.com/ .


"Jadi, penggunaan sound devices yang safe bersama dengan melakukan pengaturan volume di bawah 85 desibel dan diatur sementara penggunaanya tidak boleh amat lama," kata Anton, Kamis (9/12).


Secara umum, paparan suara jadi besar ditoleransi pembatasan sementara paparan. Rekomendasi The National Institute for Occupational Safety plus Health (NIOSH), intensitas 85 desibel selama delapan jam, 88 desibel cuma selama empat jam.


Kemudian, 91 desibel cuma dua jam dan 100 desibel cuma 15 menit yang  mesti jadi dikerjakan program pemberian untuk paparan suara. Umumnya, gangguan pendengaran perihal suara meningkat dari pasien bersama dengan penyakit penyerta atau komorbid.


Antara lain diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit metabolik lain-lain. Walau pasien tanpa komorbid, jikalau mengalami paparan bersama dengan intensitas tinggi dan di dalam jangka lama perihal gangguan pendengaran dan tinnitus atau telinga berdenging.


Anton mengimbau penduduk untuk memelihara kesehatan pendengaran sementara penggunaan perangkat audio bersama dengan melakukan pembatasan pemakaiannya bersama dengan tingkat suara level tertentu. Selain itu, pembatasan sementara penggunaan atau tidak amat lama.


Lalu, tingkatkan kesehatan secara umum guna kurangi pengaruh negatif paparan suara yang amat keras dan lama. Selain itu, bisa dibuat pembatasan penggunaan sound devices bersama dengan tingkat sound level spesifik dan tidak amat lama. "Ada dosis maksimal untuk paparan suara keras dan di dalam sementara tertentu," ujar Anton.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan WhatsApp di Komputer dan Laptop

Menyewa Mobil di Jakarta: Solusi Praktis untuk Perjalanan Bisnis

Mengembangkan Hubungan yang Baik dengan Layanan Jasa Pajak Anda